Joko masuk ke toko obat dan membeli sebuah kondom. Dengan riang dia 
bilang kepada pemilik toko obat bahwa sebentar lagi akan makan malam di 
rumah pacarnya.
"Bapak kan tahu sendiri, biasanya setelah itu 
kan ada kelanjutannya," tambah joko sambil menyeriangi. Kondom pun 
berpindah tangan. 
Baru beberapa langkah keluar toko, dia kembali masuk, "Saya minta satu lagi, " katanya. "Adik pacar
 saya juga cantik. Agak genit pula. Saya rasa dia juga naksir saya. 
Siapa tahu malam ini saya mujur," ungkapnya sambil menerima kondom 
kedua.
 Joko kembali masuk dan minta tambahan satu kondom lagi,
 "Begini, ibunya juga tak kalah seksi. Penampilannya jauh lebih muda 
dari usianya. Dan kalau duduk di depan saya, dia selalu menyilangkan 
kaki. Saya yakin dia juga tak keberatan kalau saya dekati ". 
 
 
Dengan berbekal tiga kondom, joko datang kerumah pacarnya sambil tak 
putus bersiul. Sajian sudah siap. Pacar joko, adik dan ibunya sudah 
menunggu. joko pun langsung bergabung. Mereka menunggu sang Ayah.
 
 Begitu sang Ayah masuk keruang makan, joko langsung memimpin doa sambil
 menunduk dalam-dalam. Yang lain-lain ikut menundukkan kepala. Satu 
menit berlalu. joko makin khusuk berdoa. dua menit, joko terus komat- 
kamit, cukup panjang untuk sebuah doa sebelum makan.
 
 Pada menit
 keempat, pacarnya menyenggol kakinya dan berbisik, "Saya baru tahu kamu
 ternyata sangat religius ". Sambil terus menunduk, joko menjawab dengan
 suara hampir menangis, "Saya juga baru tahu Ayah kamu yang punya tok0 
obat ".
 
